Pesona Bukit Pelangi Kelabba Maja
Tak hanya memiliki Taman Nasional Komodo saja, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) juga memiliki satu tempat yang cukup memukau, yakni Kelabba Maja. Objek wisata Kelabba Maja berada di Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Kelabba Maja menjadi wisata penyanggah perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Menurut bahasa setempat, Kelabba Maja berasal dari kata ‘kelabba’, berarti tanah abu, dan ‘maja’, bermakna tempat para dewa. Warga setempat meyakini bahwa lokasi ini sebagai tempat berdiamnya Maja atau dewa bagi masyarakat Galanalalu di Desa Wadu Medi, Hawu Mehara.
Akhir Oktober 2018 silam, Kelabba Maja dinobatkan sebagai Surga Tersembunyi Terpopuler dan meraih juara satu dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018. Hal ini menjadi momentum positif bagi pelaku wisata di Pulau Sabu untuk mempromosikan Kelabba Maja dan obyek-obyek wisata lainnya.
Menurut bahasa setempat, Kelabba Maja berasal dari kata ‘kelabba’, berarti tanah abu, dan ‘maja’, bermakna tempat para dewa. Warga setempat meyakini bahwa lokasi ini sebagai tempat berdiamnya Maja atau dewa bagi masyarakat Galanalalu di Desa Wadu Medi, Hawu Mehara.
Akhir Oktober 2018 silam, Kelabba Maja dinobatkan sebagai Surga Tersembunyi Terpopuler dan meraih juara satu dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018. Hal ini menjadi momentum positif bagi pelaku wisata di Pulau Sabu untuk mempromosikan Kelabba Maja dan obyek-obyek wisata lainnya.
Cara Menuju Pulau Sabu
Secara geografis, Pulau Sabu terletak di antara Pulau Sumba dan Pulau Rote. Akses paling cepat dan mudah menuju Sabu adalah dari Kupang. Saat ini sudah ada penerbangan Susi Air dari Bandara El Tari menuju Bandara Terdamu di Pulau Sabu, namun rute ini belum dilayani oleh pesawat komersial.
Wisatawan dan warga lokal umumnya menggunakan Kapal Express Cantika untuk penyeberangan Kupang dan Sabu. Penyebrangan dilakukan tiap hari, dengan harga tiket VIP Rp260.000. Perjalanan menggunakan kapal cepat ini memakan waktu kurang lebih lima jam.
Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal ferry Tungka. Moda transportasi ini berangkat tiap pukul 21.00, harga tiket Rp 250.000, dan lama penyeberangan 10 jam.
Wisatawan dan warga lokal umumnya menggunakan Kapal Express Cantika untuk penyeberangan Kupang dan Sabu. Penyebrangan dilakukan tiap hari, dengan harga tiket VIP Rp260.000. Perjalanan menggunakan kapal cepat ini memakan waktu kurang lebih lima jam.
Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal ferry Tungka. Moda transportasi ini berangkat tiap pukul 21.00, harga tiket Rp 250.000, dan lama penyeberangan 10 jam.
Bukit pelangi
Dijuluki sebagai Grand Canyon-nya Nusa Tenggara Timur dan layak disandingkan dengan Danxia Landform di Cina, lokasi ini memiliki keunikan alam sekaligus nilai sakral yang dilestarikan masyarakat Pulau Sabu.
Deretan tebing kapur berwarna merah tua, pink coklat, putih, dan kelabu di sini diperkirakan terbentuk lebih dari 70 juta tahun yang lalu. Sabu sendiri merupakan percabangan dua jalur geantiklinal Busur Banda yang dikelilingi terumbu karang dengan ketinggian mencapai 300 mdpl. Salah satunya membentuk Kelabba Maja.
Deretan tebing kapur berwarna merah tua, pink coklat, putih, dan kelabu di sini diperkirakan terbentuk lebih dari 70 juta tahun yang lalu. Sabu sendiri merupakan percabangan dua jalur geantiklinal Busur Banda yang dikelilingi terumbu karang dengan ketinggian mencapai 300 mdpl. Salah satunya membentuk Kelabba Maja.
Batu Keseimbangan
Namun tak hanya memiliki Bukit Pelangi, Kelabba Maja juga memiliki objek wisata yang disebut dengan Batu Keseimbangan. Melansir dari Pesona Travel, batu ini berdiri kokoh di ujung tebing batu yang meruncing. The Balancing Rock tersebut merupakan perlambangan dari ayah, ibu dan anak.
Lokasi tersebut juga dipercaya sebagai tempat berdiamnya para dewa. Di lokasi ini juga terdapat batu yang dipakai sebagai altar pemujaan. Di mana setiap tahunnya terdapat ritual penyembelihan kurban guna memohon keselamatan dan kesuburan kepada Dewa Maja.
Tak heran jika kemudian penduduk melarang para pengunjung untuk menjaga sikap dan tak berkata kotor. Dewa Maja sendiri merupakan dewa bagi penduduk Dusun Kelanalalu, Desa Wadu Medi, Kecamatan Hawu Mehara.
Saat malam hari, pemandangan yang terlihat juga sangat indah karena di balik bebatuan tersebut terhampar langit dengan bintang gemintangnya. Kelabba Maja juga merupakan lokasi yang cukup menarik untuk menyaksikan sunrise dan sunset.
Untuk mendatangi lokasi Kelabba Maja pengunjung akan diminta untuk memakai kain adat khas masyarakat Kelabba Maja yang tersedia di pos kedatangan.
Lokasi tersebut juga dipercaya sebagai tempat berdiamnya para dewa. Di lokasi ini juga terdapat batu yang dipakai sebagai altar pemujaan. Di mana setiap tahunnya terdapat ritual penyembelihan kurban guna memohon keselamatan dan kesuburan kepada Dewa Maja.
Tak heran jika kemudian penduduk melarang para pengunjung untuk menjaga sikap dan tak berkata kotor. Dewa Maja sendiri merupakan dewa bagi penduduk Dusun Kelanalalu, Desa Wadu Medi, Kecamatan Hawu Mehara.
Saat malam hari, pemandangan yang terlihat juga sangat indah karena di balik bebatuan tersebut terhampar langit dengan bintang gemintangnya. Kelabba Maja juga merupakan lokasi yang cukup menarik untuk menyaksikan sunrise dan sunset.
Untuk mendatangi lokasi Kelabba Maja pengunjung akan diminta untuk memakai kain adat khas masyarakat Kelabba Maja yang tersedia di pos kedatangan.
Objek wisata lainnya di Pulau Sabu
Danau Lederaga
Sepintas Danau Lederaga terlihat mirip dengan Danau Wekuri di Pulau Sumba. Namun setelah diperhatikan ulang, danau ini lebih kecil dan suasananya lebih sepi serta alami. Lokasi Danau Lederaga memang sangat terpencil. Bahkan beberapa warga lokal yang saya temui pun tidak tahu lokasi danau air payau ini.
Pantai Seba
Pantai yang berjarak sekitar 2 kilometer dari ibukota kecamatan Seba ini memiliki hamparan pasir putih bersih nan lembut dengan air lautnya yang jernih sehingga Anda dapat melakukan aktivitas berenang, berjemur matahari, diving dan snorkeling dengan suasana yang tenang dan nyaman jauh dari keramaian.
Pantai Raimea
Terletak di ujung timur Pulau Sabu atau tepatnya berada di Kelurahan Limanggu, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia atau tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Laut Seba dan Bandar Udara Tardamu sehingga Anda dapat dengan mudah menuju pantai yang indah ini.
Pantai yang berada disebuah teluk kecil dengan panjang garis pantai sekitar 200 meter ini memiliki hamparan pasir putih bersih nan lembut dengan air lautnya yang jernih berwarna hikau tosca. Selain itu di pantai ini juga banyak berdiri gazebo yang terbuat dari alang-alang disepanjang garis pantainya yang akan membuat Anda akan merasa nyaman dan damai berlibur ke Pantai Raimea.
Selain itu pemandangan alam di Pantai Raimea dengan tebing-tebingnya yang terukir indah berwarna jingga cerah yang membentengi pantai ini pada ketinggian sekitar 4 meter menjadikan Panorama Pantai Raimea yang indah dan memesona untuk Anda abadikan dengan kamera Anda.
Pantai yang berada disebuah teluk kecil dengan panjang garis pantai sekitar 200 meter ini memiliki hamparan pasir putih bersih nan lembut dengan air lautnya yang jernih berwarna hikau tosca. Selain itu di pantai ini juga banyak berdiri gazebo yang terbuat dari alang-alang disepanjang garis pantainya yang akan membuat Anda akan merasa nyaman dan damai berlibur ke Pantai Raimea.
Selain itu pemandangan alam di Pantai Raimea dengan tebing-tebingnya yang terukir indah berwarna jingga cerah yang membentengi pantai ini pada ketinggian sekitar 4 meter menjadikan Panorama Pantai Raimea yang indah dan memesona untuk Anda abadikan dengan kamera Anda.
Sumber: Kompas.com dan travelingyuk.com