7 Tips Mudik Aman Dengan Kendaraan Pribadi
Musim mudik telah tiba. Bagi perantau, bisa pulang kampung untuk berkumpul bersama orangtua, sanak saudara merayakan Idul Fitri menjadi momen paling dinantikan. Tentu saja mudik bisa mengobati rasa rindu kepada orang-orang tersayang, melepas kangen.
Mudik identik dengan tradisi rutin setiap tahun di Indonesia untuk merayakan Lebaran. Mudik berasal dari singkatan bahasa Jawa "Mulih Dhisik" atau pulang sebentar ke kampung halaman, kota, atau negara asal. Ada beragam pilihan untuk mudik, dengan transportasi umum atau pribadi, baik darat, udara, atau laut.
Kalau ingin mudik Lebaran menggunakan transportasi umum, biasanya memesan tiket jauh-jauh hari guna mengantisipasi kenaikan harga tiket, seperti kereta api, bus, pesawat terbang, dan kapal laut. Paling enak kalau pulang kampung menggunakan kendaraan pribadi, seperti motor atau mobil. Lumayan kan bisa menekan ongkos transportasi. Uangnya dapat dipakai buat jalan-jalan bersama keluarga di kampung.
Tapi perlu diingat, mudik dengan kendaraan pribadi memiliki risiko yang lebih tinggi ketimbang kendaraan umum. Risiko mulai dari macet di jalan yang tidak terprediksi, rute jalan tidak hafal dan bisa bikin nyasar, lelah dan mengantuk sehingga mengancam keselamatan jiwa Anda saat berkendara.
Berikut ini tips mudik dengan kendaraan pribadi supaya lancar, aman, dan selamat sampai tujuan:
1. Periksa Kondisi Kendaraan
Hal utama dan paling penting dilakukan sebelum mudik adalah memeriksa kondisi kendaraan Anda terlebih dulu. Lakukan cek mobil atau motor ke bengkel terdekat. Kondisi kendaraan Anda menjadi faktor terpenting dan paling berpengaruh pada keselamatan Anda dan keluarga jika mudik dengan kendaraan pribadi.
Untuk mobil, usahakan periksa mesin, rem, oli, air bag, dan roda. Untuk motor, mesin, rem, dan ban motor harus dipastikan dalam kondisi baik. Jangan meremehkan hal ini, karena banyak terjadi kecelakaan di jalan karena kondisi kendaraan kurang layak untuk dipakai mudik. Apalagi akan dibawa untuk berkendara jauh hingga ratusan kilometer (km). Jadi mobil atau motor Anda harus dalam keadaan prima.
Untuk mobil, usahakan periksa mesin, rem, oli, air bag, dan roda. Untuk motor, mesin, rem, dan ban motor harus dipastikan dalam kondisi baik. Jangan meremehkan hal ini, karena banyak terjadi kecelakaan di jalan karena kondisi kendaraan kurang layak untuk dipakai mudik. Apalagi akan dibawa untuk berkendara jauh hingga ratusan kilometer (km). Jadi mobil atau motor Anda harus dalam keadaan prima.
2. Hindari Mengangkut Penumpang Melebihi Kapasitas Kendaraan
Untuk keselamatan dan kenyamanan ketika mudik, sebaiknya hindari mengangkut beban atau penumpang melebih kapasitas dari kendaraan Anda. Pada dasarnya, setiap kendaraan didesain untuk membawa beban atau penumpang sesuai kapasitasnya masing-masing.
Namun jika terjadi kelebihan beban, hal ini berpotensi pada keselamatan semua penumpang. Misal untuk sepeda motor, kapasitas normalnya untuk 2 orang. Jika Anda memiliki seorang anak kecil berusia di bawah 7 tahun, maka berkendara bertiga masih diperbolehkan.
Tapi berbeda situasinya jika Anda memiliki 2 orang anak, kapasitas akan melebihi beban muatan normal. Untuk mobil, jika kapasitas mobil hanya untuk 7-8 orang, maka sebaiknya jangan digunakan untuk mudik dengan mengangkut 10 orang. Hal ini tidak sehat dan berbahaya untuk keselamatan Anda dan keluarga.
Namun jika terjadi kelebihan beban, hal ini berpotensi pada keselamatan semua penumpang. Misal untuk sepeda motor, kapasitas normalnya untuk 2 orang. Jika Anda memiliki seorang anak kecil berusia di bawah 7 tahun, maka berkendara bertiga masih diperbolehkan.
Tapi berbeda situasinya jika Anda memiliki 2 orang anak, kapasitas akan melebihi beban muatan normal. Untuk mobil, jika kapasitas mobil hanya untuk 7-8 orang, maka sebaiknya jangan digunakan untuk mudik dengan mengangkut 10 orang. Hal ini tidak sehat dan berbahaya untuk keselamatan Anda dan keluarga.
3. Bawa Uang Tunai Secukupnya
Membawa uang tunai tergolong penting di saat Anda mudik. Sebab, selama perjalanan menuju kampung halaman, tidak selalu ada mesin ATM dan tidak semua toko bisa dibayar dengan kartu debit atau kartu kredit. Tidak perlu berlebihan, asal cukup saja.
Oleh karenanya, sebelum mudik, lakukan perhitungan kisaran uang yang dibutuhkan selama di perjalanan. Mulai dari pengeluaran untuk beli bensin, makanan, minuman, sampai biaya parkir dan buang air di WC umum. Jangan lupa bawa uang receh juga supaya tidak perlu menunggu uang kembalian.
Bayangkan kamu sedang di perjalanan, macet, kelaparan, dan stok makanan habis. Hanya ada pedagang asongan keliling saja di jalanan. Apa mungkin membayar mereka tanpa menggunakan uang tunai? Jadi, selalu siapkan uang tunai untuk mengantisipasi hal ini.
Oleh karenanya, sebelum mudik, lakukan perhitungan kisaran uang yang dibutuhkan selama di perjalanan. Mulai dari pengeluaran untuk beli bensin, makanan, minuman, sampai biaya parkir dan buang air di WC umum. Jangan lupa bawa uang receh juga supaya tidak perlu menunggu uang kembalian.
Bayangkan kamu sedang di perjalanan, macet, kelaparan, dan stok makanan habis. Hanya ada pedagang asongan keliling saja di jalanan. Apa mungkin membayar mereka tanpa menggunakan uang tunai? Jadi, selalu siapkan uang tunai untuk mengantisipasi hal ini.
4. Bawa Makanan dan Minuman Secukupnya
Kemacetan saat mudik sering terjadi. Macet bisa terjadi di mana saja, seperti saat berada di tol, di jalanan panjang atau jalanan kecil yang menjadi jalur mudik. Repot kan kalau Anda dan keluarga lapar, tapi tidak ada makanan. Oleh karena itu, hal penting berikutnya adalah membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup. Saat berkendara di tengah kemacetan yang membuat stres, Anda bisa berpotensi lapar dan haus, bahkan hal ini bisa menyebabkan kehilangan konsentrasi saat menyetir.
Hindari mengendarai kendaraan jarak jauh dalam kondisi lapar. Sebaiknya Anda berhenti sejenak, makan terlebih dahulu, lalu melanjutkan kembali perjalanan Anda. Sebab itu, penting untuk menyediakan makanan ringan, seperti buah-buahan, roti, atau snack favorit saat mudik dengan kendaraan pribadi.
Hindari mengendarai kendaraan jarak jauh dalam kondisi lapar. Sebaiknya Anda berhenti sejenak, makan terlebih dahulu, lalu melanjutkan kembali perjalanan Anda. Sebab itu, penting untuk menyediakan makanan ringan, seperti buah-buahan, roti, atau snack favorit saat mudik dengan kendaraan pribadi.
5. Aktifkan GPS atau Pakai Aplikasi Peta
Khusus bagi Anda yang tidak hafal jalan, atau tertarik untuk mencari jalan mudik alternatif guna menghindari kemacetan, ada baiknya mengaktifkan GPS. Anda juga bisa menggunakan aplikasi peta dari ponsel, seperti Google Map, Waze, dan banyak lainnya.
Menggunakan aplikasi peta di ponsel dapat menguras baterai ponsel lebih cepat. Jadi sebelum berangkat, pastikan baterai ponsel Anda penuh, dan jangan lupa bawa charger dan powerbank untuk di perjalanan. Jika Anda punya peta manual di rumah, sebaiknya bawa saja untuk mengantisipasi salah rute perjalanan. Hal ini penting, jangan sampai waktu Anda habis di jalan karena nyasar atau macet total.
Menggunakan aplikasi peta di ponsel dapat menguras baterai ponsel lebih cepat. Jadi sebelum berangkat, pastikan baterai ponsel Anda penuh, dan jangan lupa bawa charger dan powerbank untuk di perjalanan. Jika Anda punya peta manual di rumah, sebaiknya bawa saja untuk mengantisipasi salah rute perjalanan. Hal ini penting, jangan sampai waktu Anda habis di jalan karena nyasar atau macet total.
6. Patuhi Lalu Lintas
Maunya sih cepat sampai kampung halaman, jadi kalau bisa tancap gas alias ngebut di jalan. Lampu merah belum selesai, jalan kosong sedikit, main trabas saja. Hal ini sangat berisiko untuk keselamatan Anda. Untuk pengemudi motor, gunakan helm yang berstandar SNI dan nyalakan selalu lampu motor.
Sebaiknya, Anda mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan berkendara sesuai dengan kecepatan normal. Tidak perlu mengebut atau selap-selip kiri-kanan, terobos lampu merah yang nantinya bisa berujung kecelakaan dan dapat merugikan keselamatan Anda dan keluarga.
Sebaiknya, Anda mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan berkendara sesuai dengan kecepatan normal. Tidak perlu mengebut atau selap-selip kiri-kanan, terobos lampu merah yang nantinya bisa berujung kecelakaan dan dapat merugikan keselamatan Anda dan keluarga.
7. Istirahat Saat Kelelahan
Perjalanan yang jauh dan macet akan membuat badan lelah. Jangan paksakan diri untuk terus menyetir jika Anda sudah kelelahan. Melipir atau menepi sejenak di tempat peristirahatan atau rest area terdekat untuk tidur atau sekadar meluruskan kaki sambil makan atau beribadah. Ketika kembali menyetir, tubuh fit lagi. Miliki prinsip berkendara yang aman dan nyaman, sebab itu istirahat menjadi hal penting.